REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG—Korea Utara memperingatkan segala upaya Negara manapun yang menghalangi dan membahayakan rencananya untuk melumcurkan satelit roketnya akan berakhir dengan perang. Satelit tersebut dijadwalkan akan diluncurkan akhir bulan ini.
“Siapa pun yang melakukan penyadapan satelit atau menghancurkan satelit akan mendapat hukuman tegas dan tanpa ampun dari Utara,” kata Komite Reunifikasi Damai Korea di Pyongyang, dikutip press tv.
Dalam pernyataan itu, dia juga memperingatkan Korea Selatan terhadap provokasi apapun dengan mengatakan bahwa,” DPRK akan memberikan hukuman yang tak terbayangkan dan paling menyedihkan jika berani melawan Utara, Pyongyang, pada khususnya,"tambahnya.
Peringatan itu muncul, setelah Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka menyatakan sikap direktif untuk mencegat roket tersebut, karena dianggap telah mengancam integritas teritorial Jepang. Selain Jepang, Korea Selatan juga telah mengancam untuk menghancurkan roket Korea Utara yang melanggar wilayahnya.
Ancaman itu muncul setelah Korea Utara mengatakan pihaknya, berencana untuk meluncurkan satelit roket bertenaga di suatu tempat yang belum diketahui antara 12 hingga 16 April mendatang.
Sikap Korea Utara membuat negara-negara di seluruh dunia khawatir, namun Pyongyang bersikeras peluncuran itu adalah untuk tujuan ilmiah dan damai.