REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) akan melakukan peluncuran roket serta mempersiapkan uji coba senjata nuklir ketiga seperti yang dilansir dari Kantor Berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, Ahad (8/4). Berdasarkan sumber intelijen, Korut melakukannya secara diam-diam.
Sumber itu menambahkan bahwa para pekerja telah terlihat dalam gambar satelit komersial sedang menggali sebuah terowongan di kota timur laut Punggye-ri, Kilju County. Tambang yang ada diyakini telah digunakan untuk uji coba nuklir pada tahun 2006 dan 2009.
“Kami telah memastikan penambangan telah mencapai tahap akhir” kata sumber intelijen tersebut. Dari gambar dalam citra satelit menunjukkan bahwa ada tumpukan pasir di pintu masuk terowongan.
Tiga tahun lalu, Korut menarik diri dari perundingan enam negara. Pada bulan Februari setuju untuk menghentikan uji coba nuklir, pengayaan uranium, dan rudal jarak jauh dengan imbalan bantuan pangan.
Korut sebelumnya mengalami kegagalan dalam dua peluncuran rudal jarak jauhnya. Tapi Washington mengatakan program rudal Korut ini telah berkembang dengan cepat. Hal ini akan mengancam daratan Amerika Serikat (AS) dalam lima tahun ke depan. Korut sendiri membantah anggapan Korsel dan AS.
Menurut Korut, program itu hanya untuk pengiriman satelit ke ruang angkasa. Sementara itu, Korsel dan AS beranggapan bahwa itu adalah uji coba balistik. Presiden AS, Barack Obama, mengingatkan Korut untuk mengekang ambisi nuklirnya atau dia akan dikucilkan dari dunia internasional dan dikenai sanksi kembali.