Senin 09 Apr 2012 09:29 WIB

CAIR: Hadapi Muslim AS, Obama Lebih Buruk dari Bush

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Foto: Susan Walsh/AP
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Council on American-Islamic Relations (CAIR) New York mengungkapkan, selama pemerintahan era Presiden Barack Obama, hak-hak umat Muslim Amerika Serikat tidak berubah menjadi lebih baik.

Manajer hak-hak sipil Muslim AS CAIR-New York, Cyrus McGoldrick mengatakan, warga Muslim AS selalu menjadi sumber kecurigaan. Terutama atas berbagai ajaran, teks-teks Islam dan berbagai dokumen umat Islam.

"Semua itu dianggap menjadi masalah kebijakan dan sumber kecurigaan di Pemerintah AS," kata McGoldrick mengungkapkan dalam wawancaranya seperti dinukil dari Presstv, Senin (9/4).

Menurut McGoldrick, hal ini membuat semua kebijakan pemerintah rezim Obama saat ini, tidak jauh lebih baik dalam dari pemerintahan AS sebelumnya. "Presiden Obama telah mencapai posisi hampir lebih buruk dari Presiden Bush dalam menghadapi Muslim AS," ucap dia.

Ia mencontohkan kasus Pascal Abidor, seorang Muslim mahasiswa McGill University yang ditahan di perbatasan AS dengan Kanada. Abidor ditahan beberapa jam, dengan interogasi yang ketat. Selain itu, semua barang-barang pribadi miliknya, seperti komputer disita pihak kepolisian selama lebih dari satu pekan.

Abidor adalah periset dalam studi doktoralnya mengenai studi Islam dan berbagai hubungan Muslim AS dengan dunia internasional. Penelitiannya dicurigai dan menarik perhatian pihak keamanan AS sehingga membuatnya harus mengalami pengamanan yang ketat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement