REPUBLIKA.CO.ID, IRAN - Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Fereidoon Abbasi pada Minggu mengatakan Iran tidak akan menutup instalasi nuklir bawah tanah Fordo yang terletak di dekat pusat kota Qom hanya karena desakan pihak Barat.
"Permintaan kelompok negara P5+1 untuk menghentikan aktifitas pengayaan di instalasi Fordo tidak masuk akal," kata kepala urusan atom Iran itu.
Abbasi menambahkan pembangunan instalasi nuklir di bawah tanah merupakan langkah guna menangkal ancaman serangan dari beberapa negara musuh.
Abbasi juga mengatakan Iran tidak akan menghentikan pengayaan uranium kualitas tingginya, namun Iran juga tidak akan memperkaya uranium hingga 20 persen melebihi kebutuhannya karena hal itu merupakan sesuatu yang membutuhkan biaya tinggi.
"Kami akan memproduksi (20 persen uranium) yang dibutuhkan oleh reaktor riset Teheran dan sejumlah reaktor lain yang kami rencanakan bangun di masa depan," kata Abbasi.
Harian New York Times pada Minggu melaporkan bahwa Perserikatan Bangsa Bangsa dan mitra Baratnya akan menetapkan sejumlah permintaan untuk negosiasi terkait program nuklir Iran.
Permintaan itu meliputi penutupan instalasi nuklir Fordo di Iran bagian tengah dan pembekuan proses pengayaan hingga 20 persen, tulis laporan New York Times.