Selasa 10 Apr 2012 12:35 WIB

Lelucon Beijing tentang Peluncuran Rudal Korut

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Hubungan Cina-Korea Utara (ilustrasi)
Foto: iamkoream.com
Hubungan Cina-Korea Utara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING—Sebuah lelucon beredar dikalangan pejabat di Beijing, lelucon terkait rencana Korea Utara untuk mengirim satelit ke ruang angkasa. Amerika Serikat sejauh ini masih meminta Cina untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Korea Utara, agar membatalkan rencana peluncuran roket.

Dalam lelucon tersebut dikatakan pemimpin muda Korea Utara Kim Jong-un menghubungi pemimpin Cina untuk menceritakan kapan waktu peluncuran roket. Saat pemimpin Cina bertanya, “ Jadi kapan waktu peluncurannya? “

Pemimpin Korea Utara Kim menjawab: “ Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat...”

Pada faktanya, Cina telah menerima pemberitahuan mengenai rencana peluncuran roket lebih dari lelucon tersebut. Menurut salah satu sumber dekat pemimpin puncak Cina dan seorang Diplomat Barat, Beijing memiliki sedikit pengaruh atas Pyongyang namun tak berencana untuk memblokir acara tersebut.

"Cina sudah meminta Korea Utara untuk membatalkan peluncuran tersebut, sebab itu akan jadi alasan Amerika Serikat untuk kembali ke Asia," ujar sumber tersebut seperti dilansir Reuters, Selasa (10/4).

Berbagai kritik yang datang mengatakan, semestinya Cina sebagai penyedia utama bantuan pangan dan energi pada Korea Utara dapat memaksa negara tersebut untuk membatalkan peluncuran. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il telah mengunjungi Cina sebanyak empat kali antara Mei 2010 dan Agustus 2011. Anaknya Kim Jong-un yang saat ini memimpin negara tersebut setidaknya pernah satu kali ikut menemani kunjungan tersebut.

Amerika Serikat telah meminta Beijing untuk menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan rencana peluncuran roket. Bulan lalu Presiden AS Barack Obama mendesak Cina untuk menggunakan pengaruhnya atas Korea Utara bukan "menutup mata".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement