Rabu 11 Apr 2012 02:04 WIB

Israel, Pengusul Sekaligus Penghancur Solusi Dua Negara

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Pembangunan pemukiman Yahudi di kawasan timur Yerusalem
Foto: AP
Pembangunan pemukiman Yahudi di kawasan timur Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Pengamat tetap Palestina di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Riyadh Mansour, mengungkapkan bahwa pemerintah Israel lah yang selama ini menghancurkan tawaran mereka akan solusi dua negara, Palestina dan Israel. Mansour mengatakan, sudah jelas bagi Israel yang ingin warga Palestina keluar dari tanah mereka. Sehingga, negara ini dapat memperluas pemukiman ke Har Gilo dan menyelesaikan rantai koloni mereka di sekitar Yerusalem.

"Tindakan Israel lah yang mencegah pertumbuhan alami kota dan desa Palestina," ungkap Mansour yang dilansir dari International Middle East Media Center (imemc.org), Selasa (10/4).

Protes Mansour ini telah ia sampaikan melalui surat kepada Sekjen PBB, Kepala Dewan Keamanan dan kepala Majelis Jenderal PBB. Dalam surat itu, Mansour menjelaskan secara detail bagaimana pendudukan Israel yang telah menghambat semua kemungkinan solusi dua negara.

Pemerintah Israel di bawah Benyamin Netanyahu, menurut Mansour, telah mengeluarkan instruksi membangun 827 pemukiman Yahudi ilegal. Pemukiman itu berada di Har Homa (Jabal Abu Ghneim) di bagian barat Yerusalem Timur dan sebanyak 180 unit di permukiman Givat Zeev, utara Yerusalem Timur.

"Kebijakan ini memaksa puluhan keluarga Palestina untuk berimigrasi", katanya. Israel dan pemukim Yahudi terus melakukan serangan terhadap tanah warga Palestina dan harta benda mereka. Mansour menuntut masyarakat internasional dan Dewan Keamanan untuk membuka hati atas kegiatan ilegal Israel terhadap warga Palestina di wilayah-wilayah pendudukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement