REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Menlu AS Hillary Clinton mendesak Korea Utara untuk tidak meneruskan rencana peluncuran roket jika ingin memulai satu "perdamaian, masa depan yang lebih baik" bagi rakyatnya.
"Kami sedang melakukan konsultasi erat di ibu kota dan di PBB di New York dan kami akan mengejar tindakan yang tepat," kata Hillary dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba, yang menggemakan komentarnya.
"Jika Korea Utara menginginkan masa depan yang damai lebih baik untuk rakyatnya, seharusnya tidak melakukan peluncuran lain yang akan menjadi ancaman langsung terhadap keamanan regional," kata pemimpin diplomat AS itu.
Gemba juga berbicara tentang tindakan "tepat" jika Korea Utara terus berjalan untuk peluncuran roket itu dengan mengatakan akan menempatkan satelit ke orbit - suatu peristiwa yang sebagian besar masyarakat dunia melihat sebagai uji coba rudal yang disamarkan.
Kedua diplomat menegaskan bahwa peluncuran, yang diperkirakan 12-16 April, akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1718 dan 1874.