Rabu 11 Apr 2012 06:38 WIB

AS Ingatkan Suu Kyi Soal Demokrasi

Hillary Clinton dan Aung San Suu Kyi
Foto: Saul Loeb/Pool/AP
Hillary Clinton dan Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, kemarin, menasehati pemimpin demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, yang akan bergabung dengan parlemen untuk pertama kalinya. Menurut Hillary, demokrasi itu tidak mudah.

Hillary, mantan ibu negara dan senator yang mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2008 itu, memuji Suu Kyi saat pemutaran perdana The Lady, film biografi tentang pemenang Nobel Perdamaian itu karya sutradara Prancis Luc Besson, di AS.

"Saya katakan padanya di salah satu percakapan telepon kami baru-baru ini. Dia berubah dari sebuah ikon menjadi seorang politikus. Saya telah melakukan hal yang sama dan sampai batas tertentu, saya tahu bahwa itu tidak mudah. Sekarang anda bergabung dengan parlemen dan anda mulai kompromi. Itulah demokrasi. Ini bukan kata yang kotor," kata Hillary, seperti diberitakan AFP dan dipantau Antara, Rabu (11/4).

Untuk itu, kata Hillary, Suu Kyi harus bekerja sama dengan pihak lain yang bahkan ada yang tidak setuju dengan pendapatnya. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari komitmen yang dibuat untuk sebuah demokrasi.

Suu Kyi, yang telah menghabiskan sebagian besar dari dua dasawarsa terakhir dalam tahanan rumah memenangkan kursi pertamanya di parlemen pada pemilihan umum April yang merupakan contoh nyata dari tanda reformasi oleh Presiden Thein Sein.

Hillary pekan lalu mengumumkan seperangkat imbalan untuk mendorong reformasi lebih lanjut di Myanmar, termasuk mengurangi pembatasan AS pada investasi dan jasa keuangan di negara yang kaya sumber daya tapi miskin itu. Hillary juga berharap ada tindak lanjut dari Myanmar untuk pembebasan tahanan politik dan penyelesaian konflik etnis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement