Rabu 11 Apr 2012 06:57 WIB

Rusia Berupaya Bebaskan Warganya di Libya

Pemberontak Libya menginjak-injak kepala patung Moammar Qaddafi.
Foto: AP/Sergey Ponomarev
Pemberontak Libya menginjak-injak kepala patung Moammar Qaddafi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Departemen Luar Negeri Rusia mengatakan, Selasa (10/4), Moskow tengah berupaya untuk pembebasan dua warga Rusia yang ditahan di Libya dan dituduh mendukung rezim Muammar Qaddafi. Pemerintah Libya saat ini menuduh dua orang Rusia dan 23 negara dari Ukraina serta Belarus membantu memelihara persenjataan yang digunakan rezim Gaddafi terhadap pemberontak selama konflik tahun lalu.

"Kementerian Luar Negeri Rusia dan kedutaan di Tripoli, yang erat berkoordinasi dengan rekan dan pengacara Ukraina serta Belarus, berupaya untuk memperbaiki kondisi penahanan mereka yang disekap di Libya dan pembebasan mereka sesegera mungkin," kata juru bicara Alexander Lukashevich dalam komentar di laman resmi kementerian, yang dilansir Xinhua.

Dia mengatakan Moskow telah berulang kali menuntut pemerintah Libya serta kepemimpinan politik di negara itu untuk membebaskan warga Rusia. Sebanyak 25 warga Rusia di perusahaan Libya ditangkap pertama kalinya oleh tentara pemberontak Libya pada akhir Agustus. Mereka dibebaskan pada awal September 2011 setelah intervensi kedutaan Rusia.

Setelah itu, para pemberontak menangkap lagi mereka, beberapa hari kemudian. Hal itu untuk memverifikasi kemungkinan keterlibatan mereka dalam pembenahan dan modernisasi tank-tank Qaddafi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement