REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pasukan keamanan Iran telah menangkap seorang warga Israel yang mendukung 'Tim Teroris' merencanakan serangkaian serangan ke Iran. Kementerian Intelijen Iran mengumumkan penangkapan itu Selasa, (10/4), empat hari sebelum pembicaraan nuklir dengan beberapa negara p5+1.
"Dalam penggerebekkan tersebut, kami mendapati bom berat, senapan mesin, pistol, peredam suara, peralatan telekomunikasi militer canggih serta alat teror lainnya," ujar seorang pejabat Kementerian Intelijen Iran yang tidak mau disebut namanya.
Kantor Berita Republik Islam Iran IRNA mengatakan teroris yang didukung Zionis ini ditangkap dalam operasi intelijen provinsi di perbatasan. Dalam pemberitaannya, IRNA juga menyampaikan bahwa teroris yang didukung Zionis di Iran juga berhasil diidentifikasi di beberapa wilayah lainnya.
Namun, Kementerian Intelejen Iran tidak menyebutkan lebih jauh kapan atau di mana tepatnya penangkapan itu. Pihaknya juga tidak memberitahu berapa banyak tersangka teroris zionis yang berhasil ditangkap. Intelejen Iran menyebut terrois zionis ini dengan 'Zionis Negara.'
Seperti dilaporkan IRNA sebelumnya, penangkapan mata-mata dan teroris pada Selasa (10/4) dipastikan memiliki keterkaitan dengan agen Israel (Mossad). Kemunculan mata-mata Zionis di Iran ini diduga untuk mengganggu pertemuan negosiasi nuklir Iran di Istanbul, Turki, pada Sabtu (14/4).
Teheran memperkirakan ada upaya pembunuhan kembali terhadap ilmuwan nuklir dan fisikawan Iran apabila perundingan kembali gagal. Atas tuduhan Iran ini, pemerintah Zionis Israel menolak berkomentar.
Iran sebelumnya pernah diguncang serangkaian ledakan misterius pada tahun lalu. Ledakan ini merusak pipa minyak strategis dan basis kunci rudal Iran. Saat ini Iran semakin terlibat dalam perang dingin intelijen dengan Amerika Serikat, Israel dan sekutunya.