REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Gejolak Suriah selama setahun terakhir ini juga semakin meningkatkan kekerasan yang terjadi di negara tetangganya Irak. Menurut Pejabat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Martin Kobler selama tiga bulan pertama 2012 lebih dari 600 orang tewas di Irak.
Sebagian besar korban tewas, ungkap Kobler disebabkan kekerasan atas nama sektarian agama. "Serangan teror di Irak terus terjadi membunuh dan melukai puluhan orang atas nama sektarian dan agama," kata Kobler yang juga perwakilan khusus PBB untuk Irak dalam Associated Press, yang dilansir Haaretz, Rabu (11/4).
Hingga tiga bulan di 2012 ini, jelas dia, 613 warga sipil telah tewas dan 1.835 cedera dalam serangan komunal hingga 31 Maret 2012. Jumlah ini tidak jauh berbeda dari periode yang sama sebelumnya pada 2011 lalu.
Duta Besar Irak untuk PBB, Hamid Al-Bayati mengatakan kepada dewan keamanan, bahwa Irak memperingatkan semua negara melawan pembajakan gelombang revolusi Arab oleh kelompok militan Al Qaeda dan kelompok teror lainnya.
Al-Bayati juga mengatakan bahwa penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) pada akhir 2011 ini menandakan perubahan era baru Irak. "Tahap baru dalam proses politik yang lebih demokratis," ujar al Bayati.