REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA---Pihak berwenang Rabu memeriksa sebuah pesawat penumpang Korean Air di pangkalan militer di Kanada barat setelah seorang penelepon gelap mengatakan ada bom di pesawat itu.

Pesawat Korean Air Penerbangan 72 yang berangkat dari Vancouver tujuan Seoul itu dialihkan ke pangkalan udara Comox di Pulau Vancouver pada tengah malam, dan dikawal oleh dua jet tempur AS.

Perusahaan penerbangan Korea Selatan itu mengatakan, seluruh 146 penumpang dan awak diperiksa dan diinapkan di dua hotel di Pulau Vancouver, sementara bagasi serta barang-barang diteliti.

"Setelah selesai pemeriksaan bagasi/barang, pemeriksaan pesawat akan dilakukan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. "Setelah itu jadwal keberangkatan pesawat akan ditetapkan."

Penelepon gelap menghubungi kantor Korean Air di AS 25 menit setelah pesawat tersebut lepas landas, kata perusahaan itu, dengan menambahkan bahwa pesawat Boeing 777 itu membawa 134 penumpang dan 12 orang awak.

Pesawat tersebut mendarat di pangkalan udara itu, yang terletak sekitar 110 kilometer sebelah baratlaut Vancouver, tanpa insiden.

Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD) mengerahkan dua pesawat tempur F-15 AS dari Portland, Oregon, untuk menyergap dan mengawal pesawat Korean Air itu hingga ke tempat pendaratan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika