REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO CITY - Satu gempa kuat pada Rabu (11/4) melanda Meksiko, mengguncang bangunan-bangunan di ibu kota dan memaksa orang-orang berhambur keluar dari kantor-kantor ke jalan-jalan, meskipun laporan awal tidak ada kerusakan besar.
Walikota Kota Meksico Marcelo Ebrard mengatakan di akun twitter-nya bahwa tidak ada tanda-tanda awal kerusakan serius dan pada layanan-layanan penting di ibu kota, termasuk sistem kereta bawah tanah dan di bandara internasional, semua berfungsi.
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa berkekuatan 7,0 skala Richter melanda di negara bagian barat Michoacan pada kedalaman 40,8 mil (65,6 kilometer). Ini adalah gempa besar ketiga yang pernah memukul Meksiko dalam waktu kurang dari sebulan.
Sebuah gempa berkekuatan 7,4 skala Richter melanda negara itu pada 20 Maret lalu dan merusak ratusan bangunan di baratdaya. Di Indonesia, sehari sebelumnya, Provinsi Aceh diguncang gempa berkekuatan 8,9 skala Richter pada Rabu, dengan pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer atau 364 kilometer di baratdaya Kabupaten Simeulue.
Gempa bumi susulan dengan kekuatan 8,5 SR kembali menggoyang Aceh pada pukul 15.38.33 WIB. Selain Aceh, sejumlah provinsi yang berada di Sumatra juga ikut merasakan guncangan yang membuat panik warga masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru melaporkan bahwa gempa bumi di Aceh pada Rabu sekitar pukul 15.38.29 WIB mengguncang lima provinsi di Sumatra yakni Aceh, Bengkulu, Lampung, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.
"Gempa tektonik itu berlokasi di 2.31 Lintang Utara (LU), 92,67 Bujur Timur (BT) atau sekitar 146 Barat Daya Simelue Aceh dengan kedalaman 10 kilometer," kata Analis BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi.
Ribuan warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman, terutama mereka takut akan terjadi bencana tsunami akibat gempa seperti yang pernah terjadi sebelumnya.