REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK---Sejumlah pria bersenjata menembak dan menewaskan tiga warga Muslim pada saat mereka berada masjid setelah shalat malam di Thailand selatan yang dilanda pemberontakan, kata polisi, Kamis (12/4), di tengah lonjakan pertumpahan darah di wilayah tersebut.
Dua pria dan seorang wanita tewas ketika para penyerang menembaki Masjid Praow Banna di Pattani, satu dari tiga provinsi selatan yang telah diguncang delapan tahun kekerasan, Rabu malam. "Mereka masih di dalam masjid ketika mereka ditembak setelah shalat Isya. Kami belum tahu motifnya," kata perwira polisi lokal, Letnan Parinya Kwankaew.
Lebih dari 5.100 orang telah tewas - baik Muslim dan Buddha - dalam serangan di Pattani, Yala dan Narathiwat sejak kerusuhan meningkat pada Januari 2004, menurut Deep South Watch yang memantau kekerasan di sana.
Serangkaian ledakan bom dahsyat di dua kota selatan pada akhir Maret menewaskan 15 orang dan ratusan terluka dalam serangan paling mematikan di wilayah pedalaman itu beberapa tahun terakhir. Polisi telah menangkap empat tersangka sejak itu.
Serangan-serangan itu menandai peningkatan nyata pemberontakan bayangan, tanpa tujuan jelas, yang telah melibatkan hampir setiap hari serangan bom atau senjata yang ditujukan baik kepada tentara dan warga sipil.
Keadaan darurat kini berlaku di bagian-bagian berakibat terburuk, yang oleh para pegiat hak asasi manusia katakan pada dasarnya memberikan puluhan ribu petugas militer yang berpangkalan di daerah itu kekebalan hukum dan memdorong pelanggaran-pelanggaran HAM.