Jumat 13 Apr 2012 05:35 WIB

Afghanistan Diguncang Bom Bunuh Diri

 Tentara Amerika Serikat mengecek jasad rekannya yang menjadi korban bom bunuh diri di Maimanah, Faryab, Afghanistan, Rabu (4/4).
Foto: AP/Gul Buddin Elham
Tentara Amerika Serikat mengecek jasad rekannya yang menjadi korban bom bunuh diri di Maimanah, Faryab, Afghanistan, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL---Sedikitnya lima orang, termasuk tiga warga sipil, tewas Kamis malam dalam serangan bom bunuh diri di Afghanistan utara, kata polisi.

 

Serangan di kota Kunduz itu merupakan yang terakhir dari serangkaian kekerasan yang menewaskan dan mencederai puluhan warga sipil Afghanistan serta prajurit asing dan Afghanistan.

"Saya mengkonfirmasi bahwa tiga warga sipil dan dua polisi mati syahid dalam serangan bunuh diri di kota Kunduz malam ini," kata juru bicara kementerian dalam negeri Sediq Sediqqi kepada AFP, dengan menambahkan bahwa lima warga sipil lain cedera dalam ledakan itu.

Belum jelas siapa yang menjadi sasaran penyerang, namun seorang pejabat setempat mengatakan bahwa komandan pasukan reaksi cepat provinsi itu Abdullah Guard termasuk diantara mereka yang terluka dalam pemboman itu.

Pada 4 April, serangan bom bunuh diri terhadap pasukan asing di Faryab utara menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk tiga prajurit internasional. Jumlah prajurit NATO yang tewas di Afghanistan sepanjang tahun ini telah melampaui 100.

Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.

Jumlah warga sipil yang tewas meningkat secara tetap dalam lima tahun terakhir, dan pada 2011 jumlah kematian sipil mencapai 3.021, menurut data PBB.

Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang pada 2010, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org.

Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Sekitar 130.000 personel Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari puluhan negara berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah Kabul memerangi pemberontakan Taliban dan sekutunya.

Sekitar 521 prajurit asing tewas sepanjang 2009, yang menjadikan tahun itu sebagai tahun mematikan bagi pasukan internasional sejak invasi pimpinan AS pada 2001 dan membuat dukungan publik Barat terhadap perang itu merosot.

Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut.

Bom rakitan yang dikenal sebagai IED (peledak improvisasi) mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afghanistan, menurut militer.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement