Jumat 13 Apr 2012 15:29 WIB

Alhamdulillah..Kampus di London akan Batasi Alkohol

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Univesitas Metropolitan London
Foto: grape.uji.es
Univesitas Metropolitan London

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Universitas Metropolitan London tengah mempertimbangkan larangan penjualan alkohol di sejumlah sudut kampus. Inisiatif itu berasal dari petinggi kampus.

"Sebagian besar mahasiswa menganggap konsumsi alkohol itu tidak bermoral," ungkap Malcom Gilles, seperti dikutip telegraph.co.uk, Jum'at (13/4).

Gilles mengatakan seperlima dari mahasiswa merupakan muslim, dan mayoritas dari mereka adalah perempuan. Karena itu, pertimbangan dari pengajuan ini terkait kepekaan budaya lokal. "Banyak dari mahasiswa kami, selain muslim, yang trauma dengan alkohol," katanya.

Sebabnya, pihak kampus merasa perlu untuk menata ulang penyebaran konsumsi alkohol. Minimal, pub atau kafe setidaknya berjarak 200 meter dari kampus. "Ini bukan masalah kepentingan kelompok tertentu. Tapi kami memiliki pemikiran jauh soal masalah ini," katanya.

Gilles mengatakan banyak muslimah yang bertempat tinggal berjarak empat mil dari rumah. Mereka lalu merasa khawatir dengan situasi dimana ada banyak pub dan cafe yang harus mereka lewati. Untuk itu, mereka meminta kerabatnya untuk sekedar mengantar hingga kampus.

"Kampus kami memiliki generasi muda yang konservatif. Tapi kita juga harus hati-hati dengan masalah seks juga," katanya.

Seperti diberitakan para dokter di Inggris, memperingatkan konsumsi alkohol berlebihan telah menyebabkan 210 ribu kematian dalam 20 tahun ke depan. Dalam buku The Lancet, para dokter mengatakan Inggris berada dalam titik kritis potensial. Angka tersebut berasal dari mantan Ketua Royal College of Physicians Ian Gilmore dan anggota Institut Nasional untuk Penelitian Kesehatan dan Komunitas Gastroenterologi Inggris Nick Sheron

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement