Sabtu 14 Apr 2012 05:16 WIB

Pertumbuhan Cina Melambat, Harga Minyak Jatuh

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak jatuh pada Jumat (Sabtu pagi WIB), terseret turun oleh prospek permintaan minyak mentah yang lebih lemah dari Cina.

Indikasi itu terlihat setelah data menunjukkan bahwa ekonomi China tumbuh pada tingkat paling lambat selama hampir tiga tahun terakhir, kata analis. "Data PDB (China) yang lemah telah menyebabkan harga mundur hampir seketika, bersama dengan komoditas lain," kata Justin Harper, ahli strategi pasar di IG Markets Singapura, kepada AFP.

Cina adalah pengguna energi terbesar di dunia dan data pertumbuhan terbaru memperkuat kekhawatiran bahwa selera bangsa itu terhadap minyak mentah dapat melemahkan karena kegiatan industri melambat.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun 81 sen mengakhiri sesi di 102,83 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei turun 12 sen menjadi 121,83 dolar AS per barel di London.

Biro Statistik Nasional (NBS) Cina mengatakan, ekonomi Cina, terbesar kedua di dunia, meningkat sebesar 8,1 persen dalam tiga bulan pertama 2012.  Itu lebih lambat dari pertumbuhan tahun ke tahun 8,9 persen pada kuartal sebelumnya.

Para pedagang juga menunggu untuk mengambil petunjuk mereka dari pembicaraan antara Barat dan Iran atas program nuklir Republik Islam itu.

"Pembicaraan ... akhir pekan ini akan menjadi penting, dengan banyak investor membeli menjelang pertemuan karena hasil yang buruk dari pembicaraan dapat menyebabkan kenaikan jangka pendek pada minyak," kata Tom Pering, seorang analis di konsultan energi Inenco.

Pada Kamis, Badan Energi Internasional (IEA) mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak moderat tahun ini, namun mengatakan bahwa tren pasar ketat sejak 2009 tampaknya berkurang setelah kenaikan stok global pada kuartal pertama.

IEA mempertahankan proyeksinya untuk pertumbuhan permintaan minyak 2012 pada 0,8 juta barel per hari (bph) menjadi 89,9 juta bph, dengan konsumsi sedikit jatuh selama musim panas karena normal dan kemudian meningkat lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement