REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Peluncuran roket satelit oleh Korut itu menuai reaksi negatif dari banyak negara, termasuk pemerintah Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada hari Jumat menyatakan keprihatinan Indonesia karena Korea Utara tetap meluncurkan roket kendati berbagai pihak telah mengeluarkan imbauan agar Pyongyang tidak melakukannya.
"Pada tahapan yang kritis ini, sangat penting bagi semua pihak untuk tetap bersikap tenang dan menahan diri. Lebih dari sebelumnya, adalah sangat penting saat ini untuk mengedepankan diplomasi dan dialog, untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea," kata Menlu.
Sebulan sebelumnya, Korut mengumumkan akan meluncurkan roket yang akan menempatkan roket untuk memperingati 100 tahun kelahiran Kim Il-sung.
Korut mengatakan bahwa roket itu akan menampatkan satelit "Kwangmyongsong-3" di orbit untuk tujuan penelitian damai. Namun, para kritikus Barat melihat peluncuran itu sebagai uji coba rudal balistik terselubung--yang dilarang oleh resolusi PBB.
Pyongyang akhirnya merealisasikan rencana peluncuran satelit observasi itu pada hari Jumat. Namun, menurut para pejabat pemerintahan dua negara tetangga Korut, yaitu Korea Selatan dan Jepang, peluncuran itu mengalami kegagalan.