Sabtu 14 Apr 2012 06:33 WIB

Dokter Spanyol Diculik di Nigeria

Peta Nigeria
Peta Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, ENUGU -- Sejumlah orang bersenjata menculik seorang dokter Spanyol di Nigeria tenggara. Di wilayah itu beberapa warga asing telah  diculik dalam beberapa tahun terakhir dengan tuntutan uang tebusan.

"Pria itu diculik di rumahnya pada 4 April," kata juru bicara kepolisian daerah Enugu, Ebere Amaraeze.

Menurut Amaraeze, polisi telah melakukan kontak dengan penculik dan mendapat jaminan bahwa warga Spanyol itu masih hidup. Ia tidak menyebutkan apakah tuntuan uang tebusan telah disampaikan.

Sejumlah kelompok menjadikan penculikan sebagai usaha besar mereka yang menguntungkan di Nigeria, negara dengan ekonomi terbesar kedua Afrika, dan sebagian besar kobannya adalah warga negara Nigeria.

Sejumlah warga asing diculik di daerah Delta Niger yang kaya minyak dalam beberapa tahun terakhir, namun penculikan menurun tajam sejak program amnesti diberlakukan bagi militan pada 2009. Sebagian besar korban penculikan dibebaskan setelah uang tebusan dibayar.

Pada Juni 2009, almarhum Presiden Nigeria Umaru Yar`Adua melakukan salah satu upaya paling serius untuk mengendalikan kerusuhan yang membuat Nigeria gagal memproduksi lebih dari duapertiga kapasitas minyaknya, sehingga negara itu rugi milyaran dolar, dengan menawarkan amnesti tanpa syarat kepada gerilyawan.

Lebih dari 15.000 gerilyawan di daerah penghasil minyak Delta Niger menyerahkan senjata mereka dan menerima pengampunan tanpa syarat berdasarkan program presiden tersebut.

Program amnesti tawaran Yar Adua itu, yang diberlakukan dari 6 Agustus hingga 4 Oktober 2009, bertujuan melucuti senjata militan, mendidik dan merehabilitasi militan dan penjahat di Delta Niger.

Delta Niger sejak 2006 dilanda kerusuhan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang menyatakan berjuang untuk pembagian lebih besar dari kekayaan minyak di kawasan itu bagi penduduk setempat.

Enugu terletak di sebelah utara daerah penghasil minyak itu dan ratusan kilometer di sebelah selatan kawasan Nigeria utara dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan serangan-serangan hampir setiap hari.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan. Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement