Sabtu 14 Apr 2012 18:56 WIB

Festival Songkran Thailand Tewaskan Puluhan Orang

Rep: The Straits Times/ Red: Chairul Akhmad
Festival Songkran di Thailand.
Foto: AP
Festival Songkran di Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Mengemudi dalam keadaan mabuk menjadi penyebab utama sebagian besar kecelakaan di jalanan selama Festival Songkran di Thailand.

Pada Kamis lalu—hari kedua festival—terjadi 481 kecelakaan di jalanan Thailand dengan korban tewas 58 orang dan 515 lainnya luka-luka.

"Dengan demikian, total korban Festival Songkran sejauh ini menjadi 88 tewas dan 890 luka-luka dalam 824 kecelakaan," papar Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Witthaya Buranasiri," Jumat (13/4).

Sementara itu, polisi Thailand telah menangkap 30 orang karena melanggar undang-undang Pengendalian Minuman Beralkohol tahun 2008.

Witthaya mengumumkan jumlah korban tersebut dalam konferensi pers di Pusat Keselamatan Jalan, Bangkok. "Sebagai perbandingan, jumlah korban Festival Songkran pada 12 April 2011 adalah 30 orang tewas dan korban luka sebanyak 576 orang dalam 528 kecelakaan," paparnya.

Songkran atau Tahun Baru Thailand merupakan waktu untuk reuni keluarga. Pada saat seperti ini, Bangkok menjadi kosong karena setengah penduduknya 'mudik' untuk bertemu keluarga dan orang-orang terkasih.

Secara tradisional, anak-anak akan memercikkan air ke tangan orang yang lebih tua dan meminta berkat, sebelum akhirnya berpesta air dan menyiramkan air ke siapa saja, di kota, di sungai dan di kanal.

Di Sanam Luang, Bangkok, patung Buddha yang sangat dihormati, 'Phra Buddha Sihing' akan ditampilkan dan dimandikan oleh ribuan umat Buddha.

Terkadang perayaan ini menjadi perang air. Selain saling menyiram air menggunakan ember, terkadang warga juga menggunakan senapan air untuk berperang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement