Ahad 15 Apr 2012 07:19 WIB

Capres Jagoan Ikhwanul Muslimin Tersingkir

Capres dari Ikhwanul Muslimin, Khairat el-Shater.
Foto: Nasser Nasser/AP
Capres dari Ikhwanul Muslimin, Khairat el-Shater.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesir pada Sabtu malam mengesampingkan 10 dari 23 calon presiden termasuk mantan Wakil Presiden Omar Suleiman dan Khairat El Shater, capres dari Ikhwanul Muslimin.

Pengesampingan para calon presiden (capres) itu karena dokumen yang mereka ajukan dalam pencalonan tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan, kata KPU pada Sabtu malam waktu setempat (Ahad dinihari WIB).

Pencalonan Omar Soleiman yang dikenal sebagai loyalis mantan Presiden Hosni Mubarak itu belakangan ini menjadi sorotan dan ditentang keras oleh pro reformasi.

Ikhwanul Muslimin dan kekuatan Islam lainnya pada Jumat (13/4) menggelar unjuk rasa sejuta umat untuk menentang pencalonan loyalis Mubarak.

Bahkan, parlemen Mesir dalam sidang darurat pada Kamis (12/4) meloloskan undang-undang (UU) mengenai pelarangan terhadap para mantan pejabat tinggi di masa Mubarak untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden.

Kendati demikian, mantan Perdana Menteri, Ahmed Shafik, yang juga dianggap loyalis Mubarak, lolos dalam verifikasi KPU.

Capres populer dari Ikhwanul Muslimin, Khairat El Shater, juga terhempas dari verifikasi karena dianggap tidak memenuhi syarat.

Terhempasnya Shater dalam verifikasi itu sudah diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin mengajukan calon cadangan, yaitu Dr  Mohamed Moursi, Ketua Partai Hurriyah Wal Adalah -- sayap politik Ikhwanul Muslimin.

Pengajuan capres cadangan itu karena Shater dipermasalahkan mengenai kasus hukumnya sebagai tahanan politik di masa Mubarak.

Meskipun kasus hukum Shater telah memperoleh pengampunan dari Ketua Majelis Tertinggi Militer (SCAF) Mesir yang berkuasa, Mohamed Hussein Tantawi, namun dianggap belum cukup.

Para pakar hukum berargumen bahwa pemaafan tersebut tidak mengubah kasus sebagai tahanan, dan kasusnya dianggap selesai bila ditetapkan pengadilan.

Shater melarikan diri dari penjara di saat revolusi yang menumbangkan rezim Mubarak pada awal tahun lalu. Shater belum merampungkan tujuh tahun penjara atas dakwaan pembentukan milisi anti-pemerintah Mubarak.

Selain, Shater dan Omar Soleiman, beberapa capres populer lainnya juga terhempas, antara lain, tokoh muda Ayman Nur, Hazem Saleh Abu Ismail, dan Murtada Mansour.

Sementara itu, 13 capres yang lolos verifikasi termasuk mantan Sekjen Liga Arab Amar Moussa dan Abdel Moiem Abul Fatuh akan bertarung dalam pemilihan presiden yang tahap awalnya dijadwalkan berlangsung pada 23 dan 24 Mei.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement