REPUBLIKA.CO.ID, Taliban secara membabi-buta menyerang penjara Pakistan di kota Bannu di dekat perbatasan Afghanistan, Ahad (15/4). Dengan menggunakan senjata otomatis dan granat roket, mereka juga membebaskan 400 tahanan. Sebanyak 20 di antaranya oleh polisi dicap sebagai 'sangat berbahaya'.
Demikian diungkapkan perwira polisi Shafique Khan. Sekitar seratus anggota Taliban menyerang penjara, yang berada di barat laut itu, sebelum fajar. Para tahanan lainnya pun berhamburan keluar menghirup udara bebas.
Salah satu petugas sipir penjara, Zahid Khan mengungkapkan Taliban menggunakan bahan peledak dan granat tangan untuk merobohkan gerbang utama dan dua dinding. "Mereka membawa senjata modern dan berat. Mereka menembakkan roket," ujarnya.
Setelah itu, para anggota Taliban masuk ke dalam penjara untuk membebaskan para tahanan. Terjadi perkelahian antara anggota Taliban dengan para petugas sipir, yang berlangsung sekitar dua jam. Aksi bakar pun terjadi di dalam penjara. Suasana berubah menjadi chaos.
Satu tahanan yang melarikan diri bernama Adnan Rasyid. Ia merupakan terpidana mati atas keterlibatannya dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf.