REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Sebuah koalisi kelompok oposisi meluncurkan kampanye baru berisi penolakan terhadap tiga sponsor kontroversial Olimpiade London pada Senin (16/4). Mereka menuduh para sponsor menggunakan Olimpiade sebagai ajang greenwash, sehingga panitia tidak etis menerima perusahaan itu.
Greenwash ialah istilah untuk menyebut kegiatan perusahaan yang getol mengampanyekan peduli lingkungan, tetapi bertindak sebaliknya dalam menjalankan kegiatan usaha. Dikutip Guardian, para pemrotes tidak ingin Dow Chemical, British Petroleum (BP), dan Rio Tinto, menjadi sponsor Olimpiade dengan nilai kontrak 63 miliar poundsterling.
Ketiga perusahaan telah menjadi subek film animasi pendek, di mana anggota masyarakat diundang memilih secara online untuk memberi predikat “Sponsor perusahaan terburuk dari Olimpiade”. Perusahaan yang menurut jajak pendapat meraih suara terbanyak akan menerima “medali emas Greenwash” dari penyelenggara, tak lain para aktivis.
“Olimpiade modern yang didirikan di Inggris adalah untuk mempromosikan perdamaian dan saling pengertian antara penduduk dunia,” kata Alexander. Namun, tuding aktivis tersebut, penyelenggaraan Olimpiade sekarang lebih mengutamakan uang daripada nilai-nila sportivitas yang dijunjung dalam perhelatan Olimpiade.
“Olimpiade juga bisnis besar. Ada sebuah mesin mahal di belakang," ujarnya. "Permainan yang didanai oleh sponsor perusahaan. Uang berbicara jauh lebih keras daripada nilai-nilai,” kritik dia.