Selasa 17 Apr 2012 05:59 WIB

Ekonomi Dunia Bergejolak, Dolar AS Terjungkal

Dolar (Ilustrasi)
Foto: thenewamericanrevolutionary.wordpress.com
Dolar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Dolar AS jatuh terhadap euro pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah data menunjukkan penurunan manufaktur di wilayah timur laut negara itu.

Yen juga terus naik karena para pedagang mencari "safe haven" di tengah kekhawatiran tentang kerusakan baru di zona euro.

Pada 21.00 GMT (Selasa pukul 04.00 WIB), euro dibeli 1,3143 dolar, dibandingkan dengan 1,3078 dolar pada akhir Jumat. Dolar jatuh ke 80,39 yen dari 80,91 yen, dan euro turun menjadi 105,64 yen dari 105,83 yen.

"Pasar mata uang sudah memulai minggu ini dengan fokus pada ketegangan utang Eropa. Kegelisahan bisa menjadi bagian yang disebabkan oleh antisipasi lelang obligasi Spanyol akhir pekan ini," kata Vassili Serebriakov dari Wells Fargo.

Dia mencatat bahwa imbal hasil obligasi Spanyol di pasar melonjak menjadi 6,15 persen pada beberapa hari terakhir karena meningkatnya kekhawatiran bahwa negara itu tidak mungkin dapat mempertahankan stabilitas keuangan dan bisa mencari dana talangan (bailout).

Namun greenback juga melemah, setelah indeks Federal Reserve untuk aktivitas manufaktur di New York mengalami penurunan tajam bulan ini, yang mencerminkan terutama lonjakan harga untuk produsen. "Dengan kelemahan di sektor manufaktur dan pasar perumahan, sulit bagi investor untuk percaya bahwa pemulihan sedang meningkat dan tidak kehilangan momentum," kata Kathy Lien spesialis forex GFT.

Sementara itu, yuan Cina sedikit lebih rendah terhadap dolar setelah bank sentral negara memperlebar batas perdagangan harian untuk mengendalikan mata uangnya menjadi 1,0 persen di atas dan di bawah titik tengah harian, dua kali lipat dari 0,5 persen sebelumnya.

Yuan berada pada 6,3163 terhadap dolar pada penutupan Jumat dari 6,3030, karena berkurangnya kekhawatiran atas pelambatan perekonomian negara itu.

Meskipun argumen, terutama dari Washington, bahwa yuan undervalued, Lu Ting, ekonom Cina untuk Bank of America, mengatakan: "Konsensus di Beijing adalah ruang untuk apresiasi tampaknya cukup terbatas."

"Dengan penurunan surplus perdagangan dan transaksi berjalan, tekanan eksternal pada China untuk menguat ... telah dikurangi," katanya dalam sebuah laporan.

Dolar jatuh ke 0,9145 franc Swiss dari 0,9191 franc. Pound Inggris didorong lebih tinggi ke 1,5900 dolar dari 1,5844 dolar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement