REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBA - Sri Lanka dan Palestina memperkuat hubungan politik dan berjanji untuk bekerja sama dalam mempromosikan pariwisata, pendidikan serta mendirikan komisi ekonomi bersama untuk meningkatkan perdagangan, kata seorang menteri di Kolombo Senin.
Satu rencana aksi sedang dirumuskan untuk melayani kepentingan kedua negara, kata Menteri Luar Negeri Sri Lanka GL Peiris pada konferensi pers bersama dengan timpalannya Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki.
Selama lawatan Presiden Palestina Mohammad Abbas ke Sri Lanka, yang dimulai pada Minggu, bertemu dengan Presiden Mahinda Rajapaksa dan menandatangani empat perjanjian.
Salah satunya adalah tentang kerja sama politik yang akan melihat koordinasi kedua negara di forum-forum internasional utama dan saling tukar pandangan mengenai perkembangan politik terakhir.
Promosi tiga bidang lainnya termasuk pariwisata, pendidikan tinggi dan penghindaran pajak berganda, kata Peiris.
Ada banyak potensi kedua negara untuk memperkuat hubungan perdagangan, dan langkah-langkah telah diambil untuk membentuk komisi ekonomi bersama guna menerjemahkan konsep ke dalam proyek yang sebenarnya, tambahnya.
Al-Maliki mengatakan bahwa kedua negara telah melihat masalah "dari pandangan yang sama" selama ini dan hubungan-hubungan telah mencapai tingkat tertinggi baru sejak Presiden Mahinda Rajapakse berkuasa.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Sri Lanka pada Minggu malam dalam kunjungan kenegaraan dua hari, kata pemerintah Sri Lanka, Senin.
Pemimpin Palestina itu disambut di bandara Kolombo oleh Menteri Luar Negeri Sri Lanka GL Peiris dan para pejabat pemerintah lainnya.