REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-- Presiden Afghanistan, Hamid Karzai mengaitkan serangan militan pada hari Ahad (15/4) merupakan kegagalan intelijen terutama NATO.
Akibat serangan ini 51 orang tewas di Kabul sementara di tempat lain ada empat warga sipil, sebelas anggota pasukan keamanan serta 36 gerilyawan.
“Penyerangan teroris di Kabul dan provinsi lainnya merupakan kegagalan dari intelejen kami dan NATO serta harus diselidiki secara serius,” kata Karzai.
Sebelumnya pada Ahad, (15/4), gerilyawan menyerang distrik di pusat kota Kabul dimana kedutaan besar dari negara-negara asing serta gedung parlemen berada di wilayah tersebut. Markas NATO di kota ini juga diserang.
AS, Jerman dan Inggris merupakan tempat yang menjadi target serangan pasukan gerilyawan. Selain itu, pemberontak juga melakukan serangan di provinsi Nangarhar, Logar dan Paktia.
Sumber-sumber keamanan Afghanistan mengatakan kepada BBC Inggris bahwa pasukan khusus akhirnya dipanggil untuk membantu mengakhiri pertempuran.
Karzai memuji kinerja dari pasukan keamanan Afghanistan. “Mereka telah membuktikan diri bahwa mereka mampu mempertahankan negara mereka” ungkap Karzai pada BBC (16/4).