REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA— Australia akan menarik pasukannya dari Afganistan tahun ini, Selasa (17/4). Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard dalam sebuah pidato di Canberra jelang konferensi NATO di Chicago, Mei mendatang. Padahal sebelumnya Australia menyatakan penarikan penuh pasukan akan berlangsung tahun 2014.
Gillard mengatakan, pasukan Australia mulai ditarik dan semuanya harus sudah di Australia pada akhir 2013. “Saya sekarang yakin Chicago akan mengakui tahun 2013 sebagai tonggak dalam strategi internasional,”kata kata Gillard sehari setelah pasukan militan menyerang Kabul selama 18 jam dan menewaskan 50 orang.
Gillard menolak anggapan bahwa kebijakannya itu didorong oleh Obama dan sebagai langkah politik dalam negeri yang dilakukan oleh Gillard karena bertepatan dengan tahun Pemilu Australia. Saat ini, popularitas pemerintahan Gillard menurun dan sejumlah pengamat menilai Partai Buruh kemungkinan kalah saat Pemilu mendatang.
Gillard berharap Presiden Hamid Karzai membuat pengumuman tentang transisi dalam beberapa bulan mendatang. Australia, katanya, akan meminta dukungan internasional yang luas di KTT Chicago. “Aku akan ke Chicago dan siap untuk memberi pelatihan kepada pasukan keamanan nasional Afganistan setelah 2014,”katanya.
Meski menarik semua pasukan dari Afganistan, Gillard juga mempertimbangkan untuk mempertahankan sejumlah pasukan terbatas untuk melatih pasukan Afghan.