REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Sekitar 4.699 warga Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, sebagian besar dari mereka dihukum karena kasus pelanggaran keamanan, menurut statistik dari Kementerian urusan Tahanan Palestina.
Sementara sebagian besar sedang menjalani persidangan atau telah dihukum karena kasus kejahatan keamanan, sekitar 319 orang yang lain ditahan berdasarkan prosedur yang banyak digunakan di masa kekuasaan Inggris yaitu 'penahanan administratif' yang memungkinkan seseorang untuk ditahan tanpa batas dan tanpa tuduhan jelas.
Data itu disusun oleh kementerian itu pada 23 Maret dan disesuaikan oleh AFP dengan informasi pembebasan tahanan yang mogok makan Hanaa Shalabi pada 1 April. Seorang mantan pelaku mogok makan yang lain, Khader Adnan, rencananya dibebaskan pada Selasa setelah empat bulan menjalani penahanan administratif.
Perintah penahanan administratif biasanya selama enam bulan, tapi bisa berulang kali diperpanjang dengan periode enam bulan lagi setiap kalinya. Data kementerian itu menunjukkan bahwa 3.864 tahanan berasal dari kawasan Tepi Barat yang diduduki, 475 berasal dari Gaza dan 360 adalah Arab Israel atau dari Yerusalem Timur.
Mereka ditahan di 17 penjara di seluruh Israel dan Tepi Barat. Termasuk di antara mereka adalah 185 anak di bawah umur.
Sementara itu data-data yang diterbitkan oleh kelompok hak asasi Israel B'Tselem, yang menurut mereka diperoleh dari Kantor Penjara Israel, menunjukkan jumlah yang sama untuk total warga Palestina yang berada dalam tahanan, namun memberikan angka 203 untuk anak di bawah umur, 31 orang diantaranya berada di bawah 16 tahun.
Sedangkan data dari pihak Palestina mengatakan bahwa 543 orang tahanan menjalani hukuman seumur hidup. Disebutkan bahwa di antara para tahanan itu adalah 27 anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC) atau parlemen.
Jumlah warga Palestina di penjara-penjara Israel menurun akhir tahun lalu setelah Israel membebaskan 1.027 tahanan berdasarkan perjanjian tukar tahanan dengan pemerintah Gaza, Hamas, untuk pembebasan prajurit Israel Shalit Gilad.
Sejak Perang Enam Hari 1967 ketika Israel menduduki Jerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza, sekitar 700 ribu warga Palestina telah ditahan oleh militer - setara dengan sekitar 20 persen dari total penduduk Palestina.