Rabu 18 Apr 2012 15:37 WIB

NATO Bahas Pendanaan Pasukan Afghanistan

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hazliansyah
Tentara Australia di Afghanistan
Foto: Storm Bringer
Tentara Australia di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menteri luar negeri dan pertahanan NATO akan bertemu selama dua hari di Brussels guna membahas pendanaan pasukan Afghanistan, Selasa (17/4). Amerika Serikat (AS) kemungkinan meminta anggota NATO menyediakan dana sekitarseperempat anggaran untuk membantu pasukan Afghanitan.

AS akan sendiri akan menanggung dana bantuan sebesar 3 miliar dolar AS per tahun sementara 1 miliar dolar per tahun lainnya akan dicari dari pembiayaan negara lain. Komitmen akhir terkait pendanaan bagi pasukan Afghanistan akan diumumkan secara resmi pada KTT Nato yang dihadiri kepala negara di Chicago bulan depan.

NATO mengharapkan pasukan keamanan Afghanistan akan tumbuh menjadi 352 ribu tentara dan polisi pada tahun ini. Sementara AS akan memangkas sekitar 230 ribu pasukannya dalam beberapa tahun ke depan.

Pendanaan diperkirakan menelan biaya 4,1 miliar dolar AS per tahun. Diperkirakan, AS akan mendanai 2,3 miliar dolar AS, sementara pemerintah Afghanistan menanggung sisa pembiayaan.

Pertemuan juga akan fokus pada rencana penarikan pasukan dari Afghanistan. Diharapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama juga akan memaparkan rencana penarikan 130 ribu pasukan NATO.

Pemimpin NATO, pada November 2010 telah menyetujui penarikan pasukan pada 2014 tetapi masih dalam perdebatan apakah pasukan Afghanistan mampu menjaga keamanan. NATO bersikeras tidak akan mengubah kebijakan menarik pasukan meski Taliban melakukan serangan sengit pada Ahad lalu.

Perdana Menteri Julia Gillard menyatakan negaranya akan menarik pasukan dari Afghanistan tahun ini. Kebijakan ini setahun lebih awal dari yang direncanakan. Negara koalisi lainnya termasuk Kanada, Belanda dan Prancis juga telah menarik pasukan 

“Jelas kita masih menghadapi tantangan keamanan, ini bukan serangan yang pertama dan saya tidak berharap untuk menjadi yang terakhir,” kata juru bicara NATO, Oana Lungescu.

Sejumlah isu lainnya yang akan dibahas adalah Rudal AS.

Sebelumnya, Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan kemitraan panjang dengan AS yang tengah dibahas harus menjelaskan secara pasti berapa dana yang akan diberikan AS bagi pasukan Afghanistan pada tahun-tahun mendatang.

“AS seharusnya melangkah lebih jauh tidak hanya menyampaikan janji akan terus mendanai angkatan bersenjata dan polisi kami,”katanya.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement