REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir yang melanda Kota Jeddah, Selasa (17/4) terus bertambah. Laman surat kabar Okaz menyebutkan korban jiwa sebanyak 21 orang. Jumlah korban itu termasuk korban yang tewas dan hilang.

Direktur Jendral Pertahanan Sipil, Saad Abdullah Al Tuwaijri, membenarkan data korban tersebut. "Benar. Korban sudah mencapai 21 Orang. Korban banjir disebabkan karena mereka terjebak di dalam kendaraan atau mengambil tindakan gegabah kala banjir datang," Katanya.

Dalam evakuasi korban, kata Al Tuwaijiri, pihaknya meminta bantuan pihak militer. Ia menambahkan bahwa evakuasi korban banjir sudah dilakukan di semua titik yang terkena banjir.

Evakuasi korban dilakukan melalui udara dengan mengerahkan enam helikopter ke daerah selatan dan barat kota Jeddah. Banjir yang menggenangi beberapa daerah seperti Siul Al Kharaj, Salil, Jazan, Qunfudah, Thaif, Hafrul Bathan, Asir sudah mulai suru. Sementara Bisyah dan Taslist masih tergenang banjir, karenan kedua daerah tersebut mendapat guyuran hujan paling parah.

Al Tuwaijiri juga menyinggung pola hidup masyarakat setempat yang bisa memancing terjadinya banjir. Seperti pembuangan sampah rumah tangga yang tidak pada tempatnya.

Kedahsyatan banjir yang menghantam Kota Jeddah melumpuhkan aktivitas warga kota. Demikian juga Jalur Penerbangan ke Kota Jeddah untuk sudah ditutup. Hal tersebut disebabkan Bandara Jeddah untuk sementara tidak bisa beroperasi.

Pemerintah Arab Saudi masih menghitung jumlah kerugian materi dan kerusakan yang ditimbulkan dalam bencana banjir ini. Tim evakuasi juga masih dalam pendataan apakah ada korban yang bertambah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika