Rabu 18 Apr 2012 22:30 WIB

Skandal Secret Service AS Libatkan Prostitusi Bertarif Mahal

Secret Service mengawal Presiden AS, Barack Obama
Foto: newsone.com
Secret Service mengawal Presiden AS, Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Skandal  Agen Secret Service ternyata lebih luas dan dalam. Sebelumnya mereka  kepergok berpesta minuman keras di sebuah rumah bordil.

Laporan investigasi ABC News menyebut personel Secret Service--kini berada di bawah penyelidikan--berpesta di sebuah rumah bordil bernama Pley Club. Mereka juga disebut-sebut terlalu omong besar dan membual bahwa mereka berada di Kolombia untuk melindungi Presiden Obama.

"Orang-orang itu mabuk berat pada malam itu dan meminta jasa prostitusi, berdasarkan keterangan tukang pukul di klub dan sumber polisi,"

Menurut sumber media itu, beberapa dari mereka setuju untuk membayar dan menerima, layanan dari PSK "kategori tertinggi" yang tersedia di klub dan tarifnya mencapai US$ 200.

Ke-11 agen Secret Service dan personel militer yang diperbantukan telah ditarik dari Kolombia sebelum kedatangan Obama. Pentagon awalnya mengumumkan bahwa lima personelnya telah ditarik ke barak, tetapi sebuah sumber mengatakan kemarin bahwa jumlah Secret Service yang ditarik mungkin lebih tinggi.

Pasalnya salah satu yang terlibat dalam skandal itu adalah personel tim kontra-serangan. Artinya ia bertanggung jawab untuk bertahan dan menyerang balik bila ada serangan ditujukan kepada Presiden AS.

Kemudian engenai jumlah PSK yang disewa juga simpang siur. Sumber Reuters menyatakan, sebanyak 21 perempuan pekerja seks komersial telah diboyong ke hotel pada malam kejadian.

"Ada 11 agen yang terlibat dan 20 atau 21 wanita warga negara asing dibawa ke hotel," kata Senator Susan Collins dari Maine yang mengaku mendapat keterangan langsung dari Direktur Secret Service, Mark Sullivan.

"Direktur Sullivan betul-betul terkejut dan meminta investigasi internal secara menyeluruh," kata Collins, anggota senior Partai Republik yang duduk dalam Komite Keamanan Dalam Negeri. "Dia memerintahkan semua agen untuk kembali ke Washington segera dan semua telah diwawancarai."

Insiden ini menodai perjalanan Presiden Barack Obama ke Pertemuan Puncak Amerika di Kategena, Kolombia, akhir pekan lalu.

sumber : ABC News/Business Insider
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement