REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jatuhnya Roket Unha 3 yang diluncurkan Korea Utara beberapa waktu lalu tidak membahayakan ekosistem laut. Hal itu dikatakan peneliti dari Konsorsium Roket Nasional Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Edi Sofyan Rabu (11/4).
“Roket Unha 3 tidak mengandung hulu ledak, sehingga ketika jatuh di laut tidak membahayakan ekositem,” ujar Edi.
Edi mengatakan, setiap negara yang akan melepaskan roket akan menghitung terlebih dahulu trayektori atau orbit peluncurannya. “Sehingga kalau pun jatuh di suatu daerah maka ia akan jatuh pasti di laut tidak di darat,” kata Edi.
Pasalnya, menurut Edi, jika roket yang diluncurkan jatuh di darat, negara tersebut akan mendapat sanksi dari dunia. “Korea pasti tidak akan mengambil resiko itu," analisis Edi.
Peluncuran Roket Unha 3 tersebut, nilai Edi, adalah untuk menunjukan kekuatan Korea Utara kepada Korea Selatan. “Roket Unha 3 diluncurkan Korut untuk menandingi Korsel,” tuntas Edi.