REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Australia Kamis mengutuk "keji" foto-foto tentara AS berpose dengan potongan-potongan mayat gerilyawan Taliban di Afghanistan dan mengatakan itu tidak mencerminkan nilai-nilai pasukan koalisi.
Foto-foto, yang bertanggal tahun 2010 tetapi diterbitkan oleh LA Times pada Rabu, menambah serangkaian skandal terakhir yang telah memicu perasaan anti-Barat dan memperumit upaya untuk membangun penarikan tentara NATO-AS pada 2014.
"Mereka mengerikan, mereka menghina. Mereka tak layak apa pun kecuali mendapatkan hukuman," kata Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith kepada televisi ABC dari Brussels, di mana para menteri pertahanan dan luar negeri NATO menggelar pertemuan.
"Mereka tidak mencerminkan nilai-nilai dan nilai-nilai Amerika Serikat atau NATO, atau Pasukan Bantuan Keamanan Internasional untuk apa yang kita coba lakukan di Afghanistan.
"Tidak ada gunanya memberikan bunga, tidak ada gunanya berpura-pura tidak ada kemunduran."
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.
NATO memiliki kekuatan militer 130.000-personel untuk memerangi gerilyawan Taliban, tetapi pasukan Afghanistan secara bertahap mengambil alih kendali keamanan di negaranya sendiri.
Awal pekan ini, Australia mengumumkan akan menarik pulang sebagian besar tentaranya pada 2013, setahun lebih awal dari yang diharapkan.
Gedung Putih pada Rabu juga mengecam foto-foto yang menunjukkan prajurit AS berpose bersama mayat-mayat hancur yang diduga penyerang bom bunuh diri Taliban di Afghanistan. Pemimpin NATO Anders Fogh Rasmussen juga mengecam foto-foto itu.