Jumat 20 Apr 2012 02:03 WIB

Gara-gara Salah Pilih Makanan, Makin Banyak Anak Obesitas

Obesitas/ilustrasi
Obesitas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Makanan rendah nutrisi (junk food) bisa jadi akan semakin sulit ditemukan di seluruh sekolah negeri di Amerika Serikat (AS), terkait wacana pemerintah yang mengharuskan kantin sekolah menjual makanan sehat.

Dengan meningkatnya kasus obesitas pada anak, penelitian mendapati kebanyakan orang tua setuju keripik kentang, minuman bersoda, dan permen yang dijual kantin atau mesin penjual di sekolah tidak mengandung nutrisi baik.

Mereka mendukung adanya standar nasional terhadap makanan yang dijual di sekolah. Hasil temuan tersebut muncul seiring dengan persiapan pemerintah AS dalam membuat standar nasional yang dapat memicu kontroversi di kalangan ahli kesehatan, pihak sekolah, dan industri makanan, seperti disiarkan Reuters.

Jessica Donze Black, seorang ahli gizi, mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut menunjukkan peningkatan dukungan terhadap pembaruan standar nasional yang sudah ada sejak 1979.

"Perubahan dalam 30 tahun terakhir ialah meningkatnya wabah obesitas pada anak sebanyak tiga kali lipat," katanya.

"Lingkungan sekolah juga telah berubah. Kini, ada banyak tempat yang dapat dijumpai sepanjang hari dan bersaing dengan makanan sehat di sekolah," tambahnya.

Para pembuat makanan dan minuman sendiri telah memperkaya kemampuan mereka dengan memasukkan unsur sari buah, kacang-kacangan (granola) dan produk makanan sehat lain ke dalam resep.

Perusahaan mesin penjual makanan juga telah melakukan langkah sukarela untuk tidak menjual minuman bersoda di sekolah. Kelompok industri perdagangan menyatakan bahwa langkah tersebut dapat mengurangi 88 persen konsumsi kalori anak di sekolah.

Sementara itu, juru bicara Perhimpunan Makanan dan Minuman Amerika Serikat (ABA) Christopher Gindlesperger mengatakan langkah itu merupakan contoh baik untuk diikuti pemerintah. "Standar tersebut telah terbukti dapat bekerja," katanya.

Standar ABA menghapuskan kandungan soda dalam makanan yang dijual di sekolah, namun masih mengijinkan soda diet dan minuman rendah kalori dijual di sekolah menengah tingkat atas (SMA).

Perusahaan seperti Coca-Cola Co, PepsiCo Inc, dan Nestle belum memberikan komentar kepada kelompok perdagangan industri terkait standar itu.

Mars Inc, pemimpin perusahaan produsen permen coklat M&M, mengatakan pihaknya bersedia menarik mesin penjualnya dari sejumlah sekolah.

Sebagian besar sekolah di AS kini telah menyadari bahwa mesin penjual makanan dapat mengajarkan kepada siswa tentang kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat, kata Whitney Meagher, direktur program Dewan Pendidikan Nasional AS. "Jika harus memilih antara biskuit dan apel, sementara biskuit lebih menguntungkan penjualannya, maka akan sulit untuk menentukan antara makanan sehat atau bisnis yang menguntungkan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement