Jumat 20 Apr 2012 09:27 WIB

Iran Desak Uni Eropa Segera Cabut Sanksi

Rep: Gita Amanda/ Red: Didi Purwadi
Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi
Foto: outcomemag.com
Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran meminta Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali sanksi mereka terhadap ekspor minyak Iran. Hal tersebut dianggap dapat mempercepat proses perdamaian dalam pembicaraan kedua antara Iran dengan negara Barat di Baghdad pada Mei mendatang.

Menteri Perminyakan Iran, Rostam Qasemi, meminta Uni Eropa mempertimbangkan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran. “Jika Eropa membatalkan sanksi minyak, itu pasti akan berdampak serius pada pasar energi terutama keamanan,” kata Qasemi di sela-sela 'International Oil Show' di Teheran, Iran, Kamis (19/4).

Para pemimpin Uni Eropa sebelumnya menyetujui pembatasan ekspor minyak Iran terkait program nuklir kontroversialnya. Ibukota Irak, Baghdad, akan menjadi tuan rumah babak kedua pembicaraan nuklir Iran dengan kekuatan Barat pada 23 Mei mendatang. Dialog ini diharapkan dapat membuahkan hasil dalam penyelesaian sengketa nuklir Iran.

Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, menyarankan lima anggota Dewan Keamanan PBB yakni Amerika Serikat, Prancis, Rusia, Cina dan Inggris ditambah Jerman (P5+1) mencabut sanksi tersebut sebelum pembicaraan di Baghdad. Menurut Salehi, pencabutan sanksi dapat membangun kepercayaan dan mempercepat proses berdamai.

“Memang butuh proses panjang untuk mengangkat sanksi tersebut. Tapi, tak ada alasan juga untuk membuatnya lebih lama,” ujar Salehi.

Menanggapi hasil pembicaraan pertama dengan Negara Uni Eropa di Istanbul, Qasemi mengatakan Iran saat ini telah melakukan kembali ekspor minyak ke negara-negara Uni Eropa. Iran hanya menghentikan ekspor minyaknya ke Prancis dan Inggris.

Namun, pernyataan tersebut bertentangan dengan laporan media lokal. Menurut laporan media setempat, Iran telah memperpanjang pemotongan ekspor minyak ke negara Uni Eropa.

Mengutip Qasemi, media lokal Iran juga melaporkan bahwa Iran menghentikan ekspor minyak ke Yunani dan Spanyol. Namun, Qasemi membantah hal tersebut.   

Manajer Urusan Internasional Perusahaan Minyak Nasional Iran, Mohsen Qamsari, membenarkan pernyataan Qasemi. Menurut Qamsari, Iran tak menghentikan ekspor minyak ke Yunani dan Spanyol.

“Sejauh ini kami belum menerima perintah untuk menghentikan ekspor minyak mentah Iran ke Yunani dan Spanyol. Itu tidak benar,'' katanya. ''Kementerian Minyak Iran baru saja menghentikan penjualan minyak ke Inggris dan Prancis.''

sumber : People's Daily Online
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement