Jumat 20 Apr 2012 15:02 WIB

Pasukan Thailand Tembak Lima Gerilyawan Muslim

Peta Thailand
Foto: aaa-calif.com
Peta Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Pasukan keamanan Thailand menewaskan lima gerilyawan termasuk seorang pemimpin mereka yang dicari dalam baku tembak 15 menit di satu desa daerah paling selatan, kata militer Jumat.

Sekitar 40 tentara, paramiliter dan polisi mengepung desa di Provinsi Yala Kamis setelah mendapat laporan bahwa lebih dari 12 orang yang diperkirakan gerilyawan bersembunyi di sana.

Setelah baku tembak, lima mayat ditemukan termasuk Sakueri Japakiya, 38 tahun diperkirakan adalah seorang anggota senior kelompok gerilyawan Runda Kumpulan Kecil (RKK), kata militer.

"Ia adalah pemimpin RKK yang mendapat tujuh surat perintah penangkapan... Kelompoknya khusus melakukan serangan," kata juru bicara militer Kolonel Pramote Promin kepada AFP melalui telepon.

Para pemimpin agama setempat, para pejabat polisi forensik dan sipil sedang memeriksa lokasi bentrokan senjata itu untuk mencari bukti lebih banyak.

Panglima militer Jenderal Prayut Chan-o-Cha bulan ini mengatakan Thailand sedang memerangi lebih dari 3.000 gerilyawan Muslim yang melakukan pemberontakan yang menewaskan ribuan orang sejak aksi kekerasan itu meletus tahun 2004.

Serangkaian ledakan bom di dua kota selatan akhir Maret menewaskan 15 orang dan ratusan orang cedera dalam serangan-serangan mematikan di wilayah itu dalam tahun-tahun belakangan ini.

Pemberontakan itu diperkirakan bukan bagian satu gerakan jihad global tetapi pemberontakan akibat diskriminasi terhadap warga Muslim etnik Melayu oleh pemerintah Thailand.

Ledakan-ledakan bom setiap hari atau serangan-serangan senjata api terjadi di berbagai tempat, yang ditujukan baik pada tentara maupun warga sipil, Buddha dan Muslim.

Keadaan darurat diberlakukan di bagian palang parah akibat kegiatan-kegiatan itu , yang menurut para aktivis hak asasi manusia akibat dari pengerahan puluhan ribu tentara yang ditempatkan di satu daerah yang kebal hukum dan pelanggaran hak asasi manusia yang meningkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement