REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Calon presiden (capres) Prancis terdepan, Francois Hollande, mengatakan bahwa ia akan mendukung Prancis bergabung dengan sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa terhadap intervensi militer di Suriah.
"Jika dilakukan dalam kerangka PBB, kita akan berpartisipasi dalam intervensi seperti ini," kata Hollande kepada radio Europe 1, Jumat (20/4), ketika ditanya tentang kemungkinan aksi militer PBB di Suriah untuk melindungi warga sipil.
Pertemuan negara-negara kuat Barat dan Timur Tengah di Paris pada Kamis mengatakan bahwa mereka akan mengupayakan tindakan internasional yang lebih keras jika rezim Suriah Bashar al-Assad terus mencemoohkan rencana perdamaian PBB yang goyah.
Mereka mengatakan misi pengamat PBB di Suriah akan secara dramatis diperkuat dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengotorisasi tindakan baru yang keras terhadap Bashar.
Dia juga mengangkat prospek bahwa Turki bisa bereaksi terhadap penembakan Suriah yang "keterlaluan" di perbatasan dengan menerapkan klausul dalam perjanjian aliansi NATO yang akan membutuhkan keputusan anggota apakah keamanan mereka terancam.
Hollande memberikan pendapatnya ini dalam jajak pendapat untuk memenangkan dua putaran pemilihan presiden Prancis dari 22 April sampai 6 Mei mendatang.