REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Seorang nelayan Filipina tewas dan anaknya terluka ketika perahu mereka ditabrak oleh kapal motor cepat Amerika Serikat di lepas pantai kota Haji Mutamad di Basilan Rabu malam, kata seorang komandan militer, Jumat.
Kolonel Ricardo Visaya, komandan Brigade 104 Angkatan Bersenjata dan Pasukan Satuan Tugas Basilan, mengatakan bahwa tentara AS di atas kapal Mark V sedang dalam perjalanan kembali ke Zamboanga City ketika mereka menabrak kapal nelayan kecil yang berpenerangan redup pada sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Ditanya apakah Amerika mengakui kesalahan mereka, Visaya berkata.
"Anda tidak bisa mengatakan bahwa mereka bersalah karena saat itu dalam keadaan gelap. Meskipun mereka memiliki peralatan navigasi, perahu kecil itu tiba-tiba muncul sehingga anda tidak bisa melihatnya," Visaya berargumen.
Visaya menyebut nama nelayan yang tewas itu adalah Ahbam Juhurin. Dia mengatakan, anak Juhurin yang tidak disebutkan namanya itu berusia sekitar 20 hingga 25 tahun dan tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit militer di Kota Zamboanga.
Sejumlah pasukan AS berada di Mindanao untuk melatih pasukan Filipina dalam memerangi kelompok gerilyawan Abu Sayyaf, yang memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaida. Tentara Amerika juga menyediakan informasi intelijen kepada pasukan Filipina.