REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kementerian Perminyakan Irak dituding telah menyelundupkan minyak ke Israel melalui Yordania. Tuduhan itu dilontarkan anggota parlemen Kurdi sepekan lalu. Pengumuman yang mengejutkan tersebut diikuti saling tuduh di antara para pejabat Irak.
Pernyataan itu dibuat anggota parlemen Kurdi, Farhad al Atroushi. Namun, tudingan itu disanggah Wakil Perdana Menteri Irak, Hussaun al-Shahrastani dan Menteri Informasi dan Komunikasi Yordania, Rakan al-Majali.
"Ada beberapa pihak yang ingin merusak hubungan Irak dan Yordania dan tidak berniat untuk melihat kemajuan KTT Arab yang digelar di Baghdad pada Maret lalu," jawab Majali kepada kantor berita Irak, al Aswat al-Irak, Sabtu pekan lalu. Menurutnya, hubungan Yordania dengan Irak adalah sejarah, budaya, politik, dan komersial, dan pihaknya akan selalu ramah terhadap hubungan tersebut.
Bantahan klaim Kurdi tersebut juga datang dari Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki. Ia mengkritisi penyelundupan minyak dilakukan oleh federasi Kurdistan di Irak utara. Ia menunjukkan, wilayah semi otonomi Kurdistan-lah yang melakukan penyelundupan. Ia membuktikan adanya penyelundupan yang dilakukan federasi Kurdistan lewat gambar kapal tanker minyak Kurdistan di wilayah sekitar sumur minyak. Pihaknya mengatakan, Irak berusaha menghentikan proses penyelundupan minyak, namun terkejut melihat tentara bersenjata Kurdistan, Peshmerga, berada di sekitar sumur minyak.
Di sisi lain, anggota parlemen blok koalisi Kurdistan, Shwan Mohammed Taha, mengatakan Maliki harus memperhatikan keamanan yang memburuk dan pelayanan terhadap warga, bukan justru berfokus pada penyelundupan minyak di Kurdistan. Tuduhan penyelundupan minyak Irak menjadi semakin rumit karena diduga Iran juga terlibat.
Kantor berita Iran Fars, Selasa (17/4) membeberkan adanya dokumen yang membuktikan penyelundupan minyak Irak ke Israel melalui Kurdistan. Kemudian, pendapatan dari penyelundupan itu dikumpulkan pejabat tinggi Kurdi. Fars melaporkan, terdapat sumber-sumber lokal yang memiliki dokumen yang membuktikan orang Kurdi yang menyelundupkan minyak ke Israel dan juga orang lain dengan cara sembunyi-sembunyi dan ilegal.
Anggota Aliansi Nasional Irak, blok politik yang dianggap sekutu Iran, Shahrastani menuduh Pemerintah Kurdi menyelundupkan minyak ke Iran. Dikatakannya, penyelundupan itu menyebabkan Irak kehilangan enam miliar dolar AS (Rp 54 triliun) dari uang warga Irak.
Tapi anggota parlemen Kurdi, Atroushi juga menuduh Shahrastni menyelundupkan minyak ke Iran. Atroushi sedang mengumpulkan tanda tangan untuk mendakwa Shahrastani atas korupsi yang dilakukannya.