REPUBLIKA.CO.ID, Penguasa Bahrain lebih tertarik dan peduli terhadap perbaikan citra mereka di mata dunia. Padahal masalah hak asasi manusia di negara tersebut terus mendapat sorotan tajam dunia Internasional.
Amnesti Internasional mengatakan penguasa Bahrain lebih tertarik membangun kembali citra mereka di dunia Internasional, dibandingkan mengenalkan reformasi hak asasi manusia. Klaim ini dinyatakan oleh Bahrain Independent Commission of Inquiry (BICI), komisi independen penyelidikan Bahrain.
Wakil Direktur Amnesti Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara hassiba Hadj Sahraoui mengatakan, “ Dengan pandangan dunia tentang Bahrain yang sedang mempersiapka diri untuk menjadi tuan rumah grand prix, tak ada yang berilusi bahwa khrisis hak asasi manusia di negara tersebut telah berakhir,” ujar Sahraoui seperti dilansir itv.com, Selasa (17/4).
Pembentukan BICI merupakan trobosan nyata dan meningkatkan harapan keadaan berbeda di Bahrain. BICI menyatakan sudah saatnya pemerintah Bahrain mencocokan penyataan publik dengan tindakan asli