Jumat 20 Apr 2012 22:19 WIB

Dinilai Menghina, Rakyat Korut Kutuk Presiden Korsel

Korsel-Korut
Korsel-Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL---Puluhan ribu warga Korea Utara Jumat melakukan rapat umum meneriakkan kebencian terhadap Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak dan menyerukan pembunuhan dia karena menghina dalam peringatan ulang tahun Korut.

Pasukan dan warga sipil memenuhi Taman Kim Il-Sung, berjanji akan "membersihkan kelompok Lee Mung-Bak, kata kantor berita resmi KCNA.

Massa berdemostrasi "mengecam dan menghujat kelompok seperti tikus Lee Myung-Bak, yang kembali merusak martabat pemimpin tertinggi Korut".

Rapat umum yang disiarkan langsung televisi pemerintah, dilakukan sehari setelah Korut menuntut Korsel memnita maaf atas penghinaan yang dilakukannya atau menghadapi satu "perang suci".

Para pembicara menghina Lee sementara massa menanggapi dengan teriakan-teriakan "Hantam kelompok tikus sampai mati!"

Seorang tentara mengemukakan pada massa bahwa pasukan "bertekad akan menghukum tikus-tikus itu tanpa ampun dengan meriam-meriam dan senapa-senapan.

"Mari kita hancurkan Gedung Biru (kepresidenan) dan tempat asal provokasi-provokasi itu," katanya.

Korut menuduh Lee melakukan "pengkhianatan tinggi" karena melarang para warga Korsel Korsel melakukan kunjungan berkabung setelah meninggalnya pemimpin Korut Kim Jong-Il Desember lalu.

Kim Jong-Il digantikan oleh putranya Kim Jong-Un, yang tetap mempertahankan sikap permusuhannya terhadap pemerintah Korsel itu.

Pekan ini Korut menuduh Lee "menodai" perayaan massa memperingati 100 tahun pada 15 April lahirnya presiden pendiri negara itu Kim Il-Sung.

Lee dalam satu pernyataan di Seoul mengatakan biaya 850 juta dolar AS yang dikeluarkan Korut untuk satu peluncuran roket dalam rangka memperingati ulang tahun itu dapat membeli 2.5 ton jagung untuk rakyat negara itu.

Roket itu, yang menurut Pyongyang bertujuan untuk menempatkan satu satelit dalam orbit, hancur sekitar dua menit setelah diluncurkan. Dewan Keamanan PBB mengecam keras operasi itu dan mengatakan pihaknya akan memperketat sanksi-sanksi yang ada terhadap negara itu.

Korut menegaskan peluncuran satelitnya tidak dilarang sesuai dengan resolusi-resolusi PBB dan tidak melanggar satu kesepakatan dengan Amerika Serikat yang diumumkan Februari lalu.

Berdasarkan perjanjian itu, Korut setuju menangguhkan pengayaan uranium dan memberlakukan moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh dengan imbalan bantuan 240.000 ton pangan .

Washington menangguhkan pengiriman pangan dan Pyongyang mengacam akan melakukan tindakan balasan atas apa yang disebutnya sikap AS yang bermusuhan. Sejumlah pengamat yakin Korut akan melakukan satu uji coba senjata nuklir ketiga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement