Sabtu 21 Apr 2012 05:54 WIB

Alqaidah dan Militer Yaman Bentrok, 20 Tewas

Pasukan keamanan Yaman.    (Ilustrasi)
Foto: Hani Mohammed/AP
Pasukan keamanan Yaman. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA---Bentrokan antara militan Alqaidah dan militer di daerah pinggiran Zinjibar di Yaman selatan menewaskan 20 orang, sebagian besar gerilyawan, demikian diumumkan kementerian pertahanan.

"Sekitar 18 militan Alqaidah tewas dan puluhan cedera, sementara yang lain melarikan diri" dari bentrokan-bentrokan di daerah pinggiran markas militan Zinjibar, kata situs kementerian itu 26sep.net.

"Dua prajurit juga tewas, sedang tujuh lain cedera" dalam bentrokan itu, yang meletus Kamis larut malam, katanya.

Menurut kementerian itu, pasukan telah bergerak maju ke arah Zinjibar, "menghalau unsur-unsur teroris Alqaidah dari sejumlah posisi yang mereka kuasai".

Situs 26sep.net juga melaporkan, gerilyawan muslim garis keras berencana menyerang perusahaan dan terminal gas di Belhaf, provinsi Shabwa, dengan "enam mobil berisi bom yang dikemudikan oleh enam penyerang bunuh diri".

"Kementerian dalam negeri telah memberikan perintah kepada badan keamanan Shabwa agar menangani secara serius informasi ini dan mengambil tindakan-tindakan keamanan yang diperlukan untuk menggagalkan rencana teroris Alqaidah ini," katanya.

Kementerian itu juga meminta peningkatan keamanan di sekitar perusahaan dan terminal gas. Bentrokan Kamis malam itu merupakan yang terakhir dari serangkaian pertempuran antara militan Alqaidah dan militer Yaman dalam beberapa hari ini yang telah menewaskan lebih dari 200 orang.

Pada Rabu, serangan udara terhadap sebuah posisi Alqaidah di dekat Loder menewaskan enam militan, kata kementerian itu.

Militan berusaha menguasai Loder sejak pekan lalu, dalam upaya memperkuat keberadaan mereka di provinsi Abyan yang sebagian besar telah mereka kuasai.

Sedikitnya 222 orang, termasuk 183 militan, tewas dalam waktu lima hari saja ketika gerilyawan Al-Qaida berusaha menguasai kota Loder.

Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abdrabuh Mansur Hadi, yang telah berjanji menumpas Alqaidah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement