Sabtu 21 Apr 2012 10:09 WIB

Bikin Skandal, Secret Service Sempat 'Ngemplang' Honor PSK

Secret Service mengawal Presiden AS, Barack Obama
Foto: newsone.com
Secret Service mengawal Presiden AS, Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, Wanita itu diidentifikasi sebagai Dania. Orang tua tunggal satu anak disebut-sebut sebagai pekerja seks komersial yang disewa oleh salah seorang agen Secret Service. Dia pula yang "ribut" dengan pengguna jasanya karena membayar tak sesuai angka yang disepakati.

Ibu bocah berusia 9 tahun ini menyatakan awalnya dia sama sekali tak tahu pelanggan barunya adalah agen Secret Service. Mereka bertemu di sebuah tempat hiburan malam yang disebut-sebut bernama Pley Club. Setelah saling goda, sang agen sepakat dengan tarif yang diajukannya, US$ 800.

"Sepanjang malam, dia bilang dia adalah pengawal Obama," Dania mengenang.

Namun, usai melayani, ia hanya dibayar US$ 30, sangat jauh dari jumlah persetujuan. "Saya katakan padanya, "Baby, itu uang tunai saya," katanya.

Berita di harian itu dimuat pada hari yang bersamaan ketika tiga agen Secret Service yang terlibat dalam skandal itu menyatakan mundur. Saat ini beberapa agen sedang diselidiki untuk kemungkinan penggunaan narkoba, demikian ABC News melaporkan.

Dania menolak meninggalkan kamar sebelum dibayar sesuai kesepakatan. Perdebatan terjadi hingga ke lobi hotel dan menarik perhatian manajemen hotel. Kericuhan itu berakhir dengan terlibatnya penegakan hukum Kolombia. Dia pulang setelah dibayar sekitar US$ 225.

Ia baru tahu kasusnya menjadi berita besar sehari kemudian setelah seorang temannya bercerita yang menyewa jasanya adalah seorang agen Secret Service. "Saya takut," katanya. Dania berkata bahwa dia tidak ingin orang yang bersangkutan ditegur dan ia bakal menerima pembalasan.

"Ini adalah sesuatu yang sangat besar," ucapnya. "Ini menyangkut pemerintah Amerika Serikat. Saya menangis sepanjang waktu."

Sebelas agen Secret Service akhirnya dikirim pulang dari kota bergaya era kolonial, Kartagena. Secret Service tidak mengidentifikasi tiga agen yang mundur dan delapan orang yang menjalani cuti administratif.

Para agen terlibat dalam skandal prostitusi di Kolombia yang juga melibatkan sekitar 10 anggota dinas militer dan sebanyak 20 wanita. Prostitusi merupakan bisnis legal di beberapa bagian Kolombia dan ditoleransi di sebagian besar kota.

Kolonel Scott Malcolm, bagian dari tim militer yang ditugaskan untuk mendukung misi Secret Service di Kartagena, Rabu mengatakan, seorang kolonel Angkatan Udara memimpin penyelidikan militer dan tiba di Kolombia dengan pengacara militer Selasa pagi. Berdasarkan temuan awal, pasukan diduga melanggar jam malam yang ditetapkan oleh komandan mereka.

"Mereka tidak di kamar mereka atau mereka datang ke kamar mereka terlambat atau mereka berada di kamar mereka dengan seseorang yang seharusnya tidak ada," kata Malcolm.

sumber : New York Daily News/ABC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement