Sabtu 21 Apr 2012 15:55 WIB

Sudan Usir Tentara Sudan Selatan dari Ladang Minyak Heglig

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM - Sudan Jumat mengatakan pasukannya telah mengusir pasukan Sudan Selatan dari ladang minyak utamanya Heglig mengakhiri pendudukan 10 hari, satu tindakan yang menimbulkan kekhawatiran terjadi perang lebih luas.

"Mereka memulai pertempuran dan kami akan mengumumkan kapan itu akan diakhiri, dan gerak maju kami tidak akan pernah berhenti," kata Presiden Sudan Omar al-Bashir dalam satu rapat umum yang dihadiri ribuan orang di ibu kota Khartoum.

Ia membantah satu pernyataan oleh sejawat Sudan Selatannya Salva Kiir bahwa pasukan pendudukan (Sudan) akan mulai ditarik dalam tiga hari dari daerah Heglig.

"Tidak ada penarikan pasukan. Kami memukul mereka dengan kekuatan militer. Sekarang orang-orang mereka lari," kata Bashir yang mengenakan seragam militer di satu markas besar militer.

Juru bicara tentara Sudan Selatan Kolonel Philip Aquer, Jumat malam mengatakan tentaranya masih berada di daerah ladang minyak utama itu. "Khartoum membuat satu pernyataan bohong," tegasnya.

Kendatipun para pemimpin agama di utara dalam sholat Jumat menyerukan perang suci untuk menguasai kembali daerah itu, Menteri Informasi Sudan Selatan Barnaba Marial Benjamin mengatakan bahwa krisis itu, yang memicu diplomasi internasional untuk menghentikan konflik itu meluas, mengendor.

"Satu perintah penarikan akan segera dikeluarkan dan akan rampung dalam tiga hari," katanya membacakan satu pernyataan presiden.

Segera setelah itu, Menteri Pertahanan Khartoum Mohammeed Hussein mengumumkan di televisi pemerintah bahwa serdadunya "dapat membebasan kota Heglig dengan kekuatan senjata."

Berita itu mendapat sambutan paling besar dalam beberapa tahun terakhir ini di Khartoum dengan para pengedara mobil membunyikan klakson-klakson, mengacung-acungkan bendera dan meneriakkan "Allahu Akbar).

Amerika Serikat mengatakan keputusan Sudan Selatan untuk mundur dari daerah itu adalah berita bagus," tetapi itu masih harus dilaksanakan.

Juru bicara Deplu Amerika Serikat Victoria Nuland mengulangi seruan bagi Sudan untuk menghentikan serangan-serangan lintas perbatasan, terutama pengemboman-pengeboman yang provokatif".

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement