REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Pemerintah Israel memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan semenanjung Sinai, Mesir karena adanya "ancaman" serangan teroris.
"Semua warga Israel di Sinai dipanggil untuk meninggalkan wilayah tersebut dan kembali ke Israel," kata satu pernyataan dari biro anti-teroris. "Berdasarkan informasi yang kami miliki, organisasi-organisasi teroris di Jalur Gaza terus bekerja penuh semangat untuk melakukan serangan teroris terhadap sasaran-sasaran Israel di pantai Sinai dalam waktu dekat," katanya.
Resor-resor di sepanjang Laut Merah di Sinai memang merupakan tujuan liburan populer bagi warga Israel yang mencari tempat istirahat dengan biaya relatif murah. Tetapi sejak awal pemberontakan di Mesir yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak tahun lalu, keamanan di semenanjung telah memburuk secara signifikan, dengan Mesir mengirimkan pasukan ke daerah itu untuk mencoba mengendalikan kembali ketenangan.
Pada Agustus lalu, sejumlah pria bersenjata menyusup Israel dari Sinai dan meluncurkan serangkaian penyergapan terkoordinasi pada kendaraan di jalan perbatasan utara resor Laut Merah Eilat. Delapan warga Israel tewas dan lebih dari 25 lainnya terluka.
Kepala intelijen militer Israel, Koshavi Aviv, baru-baru ini mengatakan bahwa Negara Yahudi itu telah menggagalkan lebih dari 10 percobaan serangan dalam dua bulan terakhir.
Daerah perbatasan juga merupakan surga bagi penyelundup Badui, dan pihak berwenang Israel sering menyita obat-obatan, rokok dan peralatan telekomunikasi, senjata serta bahan peledak menuju Jalur Gaza.
Israel sedang membangun satu penghalang keamanan baja raksasa sepanjang 240 kilometer (150 mil) di perbatasan, yang dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun ini.