Ahad 22 Apr 2012 20:37 WIB

AL Cina-Rusia Gelar Latihan Gabungan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Kapal Rusia Varyag tiba di pangkalan Angkatan Laut Cina di Qingdao, Sabtu (21/4).
Foto: Zha Chunming/Xinhua/AP
Kapal Rusia Varyag tiba di pangkalan Angkatan Laut Cina di Qingdao, Sabtu (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dan Rusia melakukan latihan militer gabungan yang menandai hubungan erat kedua negara, Ahad (22/4).

Televisi pemerintah Cina CCTV mengatakan latihan militer kan berlangsung selama enam hari. Angkatan laut kedua negara akan berlatih simulasi menangani serangan pesawat udara dan kapal selam, penyelamatan kapal yang dibajak, termasuk cara-cara penanggulangan dengan menggunakan teknologi sensitif.

Pensiunan Mayor Jenderal Yin Zhuo mengatakan latihan militer tersebut menunjukkan kepercayaan tinggi antara dua pihak.

"Sangat baik bagi Cina bisa mengikuti latihan gabungan ini," ujar Yin kepada CCTV.

Cina mengatakan latihan militer tersebut bertujuan meningkatkan stabilitas kawasan. Latihan diadakan bertepatan saat Cina tengah menggenjot pengeluaran militer dan persoalan teritorial mengemuka.

Surat kabar militer Cina memperingatkan bahwa latihan militer lain antara AS dan Filipina bisa berujung pada konfrontasi bersenjata karena perselisihan wilayah Laut Cina Selatan. Cina dan Jepang juga berselisih mengenai kepulauan di Laut Cina Timur.

Kementerian Pertahanan Cina mengatakan Cina mengirim dua kapal selam dan 16 kapal, termasuk kapal penghancur, kapal pengawal dan kapal rumah sakit. Latihan akan diadakan di Pelabuhan Qingdao di perairan timur Cina.

"Latihan gabungan ini telah lama direncanakan antara Cina dan Rusia untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Liu Weimin.

Militer Rusia dan Cina kerap kali melakukan latihan militer bersama. Meskipun baru-baru ini terjadi perselisihan bahwa Cina meniri teknologi militer pesawat jet Sukhoi milik Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement