REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Pejuang Palestina di Jalur Gaza menembakkan roket yang menghantam Israel selatan, Minggu, namun tidak ada korban, kata polisi.
"Satu roket yang ditembakkan ke Israel selatan mendarat di sebuah tempat terbuka dan tidak menimbulkan kerusakan atau korban," kata juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld kepada AFP.
Bulan lalu, pembunuhan seorang pemimpin pejuang Palestina oleh Israel menyulut serangan-serangan roket dari Gaza yang kemudian dibalas dengan gempuran-gempuran udara Israel.
Pejuang Palestina di Gaza menembakkan lebih dari 310 roket ke Israel, sementara pesawat-pesawat tempur negara Yahudi itu melancarkan puluhan serangan udara yang menewaskan 25 orang, termasuk 14 anggota Jihad Islam.
Pertumpahan darah mulai terjadi Jumat sore (9/3) ketika serangan udara Israel menewaskan pemimpin Komite Perlawanan Rakyat (PRC) Zuhair al-Qaisi, yang dituduh merencanakan, mendanai dan mengarahkan" serangan lintas-batas mematikan ke
Israel dari Sinai Mesir pada Agustus lalu, dan juga operasi-operasi lain.
Pembunuhan pemimpin PRC itu menyulut peningkatan tajam kekerasan lintas batas, dimana 15 warga Gaza tewas dalam serangan Israel dan lebih dari 100 roket ditembakkan pejuang Gaza ke Israel. Insiden itu merupakan masa 24 jam paling mematikan di dan sekitar Gaza dalam waktu lebih dari tiga tahun.
Sejak itu Israel melancarkan serangan-serangan udara yang menewaskan 25 orang, sebagian besar pejuang Palestina.
Ratusan roket pejuang Palestina dari Gaza juga menghantam wilayah Israel selama kekerasan itu. Pada Desember 2011, delapan orang tewas dalam serangkaian serangan udara Israel, enam diantaranya gerilyawan.