REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Presiden Iran dan PM Irak di Teheran Ahad (22/4) menekankan perlunya meningkatkan hubungan saling menguntungkan dan memecahkan masalah-masalah regional.
Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengatakan kepada PM Irak Nuri al-Maliki bahwa ikatan yang kuat antara Teheran dan Baghdad akan melenyapkan alasan bagi musuh termasuk Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel.
Ahmadinejad menyebut hubungan Teheran-Baghdad sebagai hubungan 'khusus dan luar biasa' di kawasan dan dunia. Ia juga mengatakan tidak ada kendala dalam perluasan hubungan politik, ekonomi dan budaya antara Teheran dan Baghdad.
Presiden kemudian mengatakan bahwa dengan rahmat Allah, bangsa Iran dan Irak akan membuat kemajuan bersama, dengan satu sama lain tetap menjaga kewaspadaan mereka untuk membela kemerdekaan mereka.
Ia menekankan bahwa kekuatan arogan dan musuh-musuh bangsa Iran dan Irak khawatir dan tidak senang dengan kekuatan dan kemerdekaan kedua negara. Ahmadinejad mengatakan ada kekuatan dominan yang bersekongkol untuk memperlemah kekuatan Iran-Irak sehingga musuh dapat memperkuat dominasi mereka di kawasan.
Hari ini, ia menambahkan, semua faktor sejarah, budaya dan politik dalam perang Iran-Irak membutuhkan hubungan kedua pihak untuk bergerak menuju kemajuan dan kemakmuran kedua bangsa, tambahnya.
Al-Maliki pada bagiannya mengatakan Iran dan Irak dapat mengambil langkah besar menuju keberhasilan bangsa mereka.