REPUBLIKA.CO.ID, ALASKA - Bola yang terdampar di pantai pulau terpencil Alaska diperkirakan sebagai puing pertama bekas terjangan gelombang tsunami Jepang dan dapat akan segera dikembalikan kepada pemiliknya, menurut Lembaga Atmosfir dan Kelautan Nasional (NOAA).
Di bola yang ditemukan di Pulau Middleton Alaska itu terdapat tulisan yang menunjukkan tempat asalnya, kata Doug Helton, Kepala Bagian Tanggap dan Pemulihan NOAA.
Bola itu berasal dari Sekolah Osabe di Prefektur Iwate, salah satu wilayah yang tersapu gelombang pasang pasca-gempa bumi berskala 9 SR di wilayah pantai, bagian timur-laut Jepang, kata Helton seperti dikutip media Tokyo.
Petugas kebersihan dan penyisir pantai di Alaska dan Pasifik Barat Daya telah menemukan puing yang tersapu gelombang tsunami, termasuk peralatan olah raga, kata Helton. Namun bola sepak tersebut menarik perhatian karena terdapat informasi mengenai identitas pemiliknya.
Bola itu ditemukan oleh David Baxter, seorang teknisi di stasiun radar Pulau Middleton, tempat terpencil di Teluk Alaska. "Kami sedang bekerja sama dengan orang yang menemukannya beserta Kementerian Luar Negeri dan Konsulat di Seattle untuk melakukan proses pengembalian bola itu," tambahnya.
Pulau Middleton, yang pernah menjadi pangkalan Angkatan Udara AS selama Perang Dingin, berada sekitar 75 mil (120Km) sebelah barat daya dari desa Prince William Sound, Cordova. Pulau tanpa pohon itu sebagian besar tidak dihuni, kecuali digunakan sebagai stasiun radar oleh Lembaga Penerbangan Sipil AS (FAA)). Pulau tersebut juga digunakan sebagai kamp musiman para ahli biologi.
Di Alaska, para petugas kebersihan pantai, yang mencari puing-puing sisa tsunami Jepang, telah menemukan sejumlah perahu dan pelampung dari perusahaan budidaya tiram Jepang. Mereka kesulitan membedakan apakah temuan tersebut merupakan reruntuhan bekas tsunami atau kapar yang terakumulasi bertahun-tahun, kata Helton.
Salah satu puing bekas tsunami yang berhasil diidentifikasi oleh NOAA adalah sebuah kapal penangkap ikan Ryou-Un Maru. Kapal tersebut ditemukan terdampar di Alaska pada awal April dan telah ditenggelamkan oleh Petugas Penjaga Pantai AS pada 5 April.