Senin 23 Apr 2012 14:01 WIB

Ahmadinejad: Jika Bersatu, Teheran-Baghdad Kuat Hadapi Barat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dengan PM Irak Nouri Al-Maliki
Foto: zimbio.com
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dengan PM Irak Nouri Al-Maliki

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, memastikan hubungan erat Iran-Irak akan menguatkan kedua negara menghadapi hegemoni Barat. Hal itu disampaikan Ahamdinejad ketika bertemu Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki, di Teheran, Ahad (22/4).

"Bersatunya hubungan Teheran-Bagdad 'tetap kuat dan terhormat' dalam menghadapi musuh, termasuk Amerika Serikat dan zionis Israel," ungkap Ahmadinejad. Pernyataan ini dilansir dari media Iran, Tehrantimes.com, Senin (23/4).

Wakil Presiden Iran, Mohammad Reza Rahimi, bahkan mengatakan hubungan Teheran dan Baghdad saat ini tidak bisa dipecahkan. Kunjungan Maliki ke Teheran, jelas Rahimi, membuka bab baru hubungan kedua negara bertetangga ini. Pertemuan ini sebagai langkah maju mempererat hubungan di segala bidang.

"Konspirasi melawan bersatunya bangsa Iran dan Irak terus terjadi. Beberapa negara tidak ingin melihat kedua negara bersatu, mereka membentuk kekuatan besar dunia untuk melawan Iran-Irak," kata Rahimi.

Dalam pertemuan tersebut, Maliki menawarkan perluasan hubungan dalam prinsip perdamaian, stabilitas, dan kepentingan bersama. Maliki juga bertemu dengan Ketua Majlis Iran, Ali Larijani, membicarakan berbagai isu termasuk perkembangan terbaru di kawasan dan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement